Gambar: Sahril jamsin bersama calon gubernur malut |
Morotainews.com - Jakarta - Kepemimpinan bukan sekadar gelar atau jabatan, melainkan amanah yang membawa tanggung jawab besar bagi kesejahteraan rakyat. Saat pelantikan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan esensi kepemimpinan sejati ialah "Pemimpin harus bekerja untuk rakyat." Pesan ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi sebuah komitmen untuk selalu mengutamakan rakyat sebagai pusat dari setiap kebijakan. Di Maluku Utara, semangat ini mendapat sambutan kuat dari Calon Gubernur Husain Alting, yang hadir dengan visi "Selamatkan Maluku Utara." Visi Husain berfokus pada melindungi masyarakat Maluku Utara dari berbagai tantangan struktural yang selama ini menghambat kemajuan, melalui langkah konkret yang menciptakan Maluku Utara yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan, serta komitmen untuk kesejahteraan yang adil dan merata.
Dalam pidato deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Prabowo menekankan prinsip keterbukaan dan integritas yang diwujudkannya melalui GSN. Tekadnya untuk memimpin Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi adalah bentuk tanggung jawab kepada rakyat serta upaya menjaga keutuhan bangsa. Di Maluku Utara, semangat ini sejalan dengan visi Husain Alting. Melalui tagline "Selamatkan Maluku Utara," Husain memfokuskan visinya pada pembangunan berkelanjutan yang menghormati adat dan kearifan lokal. Dalam visinya, Maluku Utara Maju, Berbudaya, dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan. Husain menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama, dengan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian budaya.
Komitmen untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas selama masa kepemimpinannya menjadi salah satu tekad Prabowo yang sangat penting. Dalam pidato Prabowo Subianto menyatakan “Tidak ada negara yang berhasil tanpa pemerintahan yang bersih, tidak ada kemakmuran tanpa keadilan, dan tidak ada negara yang berhasil jika rakyatnya tidak bahagia. Prabowo menyerukan kolaborasi semua pihak untuk merealisasikan tujuan mulia ini. Ia menekankan bahwa Indonesia harus berdiri sebagai bangsa yang terhormat, dengan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama, demi menggapai visi luhur para pendiri bangsa.
Sedangkan dalam misinya, Husain merancang beberapa langkah konkret. Pertama, ia menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan menjadikan budaya sebagai fondasi. Pendekatan ini bertujuan menciptakan masyarakat Maluku Utara yang kompeten dan berdaya saing namun tetap berakar pada nilai-nilai budaya. Selanjutnya, Husain mengusung misi pertumbuhan ekonomi inklusif yang merangkul semua lapisan masyarakat, dengan strategi yang berfokus pada pertumbuhan produktif untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan memastikan hasil pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak tanpa diskriminasi.
Husain juga berkomitmen menciptakan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berintegritas. Baginya, tata kelola yang baik akan meningkatkan kepercayaan publik, memperkuat birokrasi, dan mendorong transparansi dalam pemerintahan. Selain itu, ia bertekad menjaga ketahanan daerah berdasarkan nilai-nilai adat agar masyarakat Maluku Utara dapat mempertahankan warisan budaya di tengah perubahan global. Bagi Husain, adat se atorang adalah jati diri yang harus terus dijaga. Keberlanjutan adat ini, ia berharap masyarakat Maluku Utara terus menjaga dan merawatnya sebagai bagian dari integritas dan kebanggaan mereka
Dalam upaya mengoptimalkan pembangunan, Husain memahami pentingnya pengembangan infrastruktur dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta peran investor dalam mendukung pembangunan. Visinya adalah menciptakan pembangunan yang inklusif, di mana seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta, berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan untuk generasi mendatang. Komitmen Husain terhadap pengembangan SDM juga diwujudkan dalam program beasiswa bagi 6.500 mahasiswa S1, 1.000 mahasiswa S2, dan sejumlah mahasiswa S3 pada periode pertama.
Keselarasan visi antara Prabowo di tingkat nasional dan Husain Alting di Maluku Utara menggambarkan sebuah harapan baru bagi Indonesia dan Maluku Utara. Kedua tokoh ini menawarkan pendekatan kepemimpinan yang tidak hanya berfokus pada pembangunan ekonomi tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, integritas, dan keadilan sosial. Prabowo, dengan komitmennya untuk memberantas korupsi dan membangun Indonesia yang bersih, serta Husain dengan visinya untuk Maluku Utara yang sejahtera dan berbudaya, bersama-sama menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat adalah tujuan akhir dari setiap kebijakan. Melalui komitmen ini, mereka memberikan harapan bagi rakyat untuk masa depan yang lebih baik.