Foto: ikram Karie, mantan ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Unipas |
Morotainews.com - Morotai - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat meresahkan masyarakat, ini di karenakan lemahnya pengawasan oleh dinas perindagkop sehingga kelangkaan ini marak terjadi.
Penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pertalite itu berkisar 4 ton juga di tambah lagi 26 jergen yang isinya 25 liter per-jergen bukanlah jumlah yang sedikit
Oleh karena itu, yang menjadi krusial dalam hal ini adalah kenapa penanganan serta pengawasan BBM bersubsidi ini bisa lolos pada mafia, itu artinya pemerintah daerah dalam hal ini dinas prindakop tidak lehai dalam mengawasi masalah yang terjadi saat ini
Maka perlu adanya tindakan nyata oleh pimpinan pemerintah daerah agar mengevaluasi kerja-kerja dinas prindakop yang tidak mampu mengakomodir rangkaian masalah di Kabupaten Pulau Morotai
Sebab kenapa, telah kita lihat bersama tentang berita Banyaknya mafia yang akhir-akhir ini melakukan penimbunan besar terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Morotai, terkhususnya pada seputaran kota daruba.
Kejadian tersebut seakan ada kemungkinan para korpurasi dan komersial yang memainkan cara sembunyi-sembunyi dalam lingkup prindakop, jangan sampai gejala kompromi merajalela dilingkup dinas prindakop.
Oleh karena itu sebagai langkah ikhtiarnya, pemerintah daerah dalam hal ini Pj Bupati harus memberikan teguran keras kepada kepala dinas prindakop yang kurang lehai menangani masalah BBM tersebut.