Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Edgard Jhosua Silalahi: Mengutuk Keras Peristiwa Meninggalnya Brigadir J di Kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo

Kamis, 21 Juli 2022 | Juli 21, 2022 WIB Last Updated 2022-07-21T12:19:19Z


Morotainews.com - Jakarta - Meninggalnya Brigadir J alias Nopryansyah Yosua Hutabarat, salah satu ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo terus menjadi sorotan publik. 


Peristiwa terbunuhnya Brigadir J dianggap DPP Barisan Rakyat 1 Juni (Barak 106) sudah sangat tidak bermoral. Ketua DPP Barak 106, Joshua Silalahi meyakini Brigadir J sebelum ajal menjemput pasti sudah meminta ampun agar tidak dibunuh.


“Saya sangat yakin, menjelang ajal Almarhum Brigadir J sudah menyerah dan meminta ampun. Tapi tetap dibunuh. Ini sudah melebihi dari batas kemanusiaan, hukum humaniter perang saja melarang membunuh orang yang sudah menyerah,” ungkap Joshua Silalahi dalam keterangannya, Rabu (20/07).


Atas peristiwa tersebut Joshua Silalahi mengatakan Barak 106 mengutuk keras perbuatan siapapun yang terlibat atas meninggalnya Brigadir J. Bahkan Joshua menyampaikan pelaku dan otak pelaku sudah seperti iblis.


“Inilah wujud perbuatan iblis sebenarnya. Hanya iblis yang bisa melakukan perlakuan demikian. Saya berharap jangan nanti tiba-tiba jadi rohani mereka itu semua,” tambah Joshua. 


Kasus kematiannya dianggap mempunyai banyak sekali kejanggalan sehingga publik terus menuntut agar kasus diselesaikan setransparan mungkin. 


Pria yang aktif juga dalam pemuda gereja di Indonesia sangat menyorot aspek moral dan etika. Dia mengangap tidak mungkin latar belakang Irjen Ferdy Sambo yang seorang Propam tidak memahami etika dan moral, sementara dia adalah penegak etika dan moral 400 ribu personel Polri se-Indonesia.


“Kami mengingatkan jangan karena menyelamatkan pribadi oknum akhirnya mengorbankan institusi. Saya sekali lagi menyampaikan bahwa apa yang menimpa Almarhum Brigdir J adalah kekejian dalam sejarah Polisi di Indonesia,” kata Joshua dengan tegas.


Tidak tertutup juga, Joshua menambahkan, baik Kapolres Jakarta Selatan dan Kapolda Metro Jaya bahkan Kapolri tidak gegabah dalam berkomentar dan jangan mencoba-coba menekan aksi protes dari masyarakat yang ingin kasus ini terang benderang. 


“Sudah tidak bisa lagi peristiwa ini coba ditutup-tutupi. Karena pembataian yang diterima oleh Almarhum Brigadir J akhirnya membuat masyarakat melek terhadap perilaku oknum-oknum pejabat tinggi Polri,” tutupnya.

×
Berita Terbaru Update