Morotainews.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Sentral Oraganisasi Pelajar Mahasiswa Indonesia Halmahera Timur (SeOPMI HAL-TIM) pada tanggal 19 Juli 2022 sempat menuai kritikan oleh masyarakat kelurahan dufa-dufa karena merasa di rugikan (Diganggu).
Di sela-sela berjalannya aksi demonstrasi yang di lakukan, ada 3 pemuda yang dengan tanpa basa-basi langsung menyerobot ke masa aksi dan mengancam untuk segara bubar, dan kalaupun tidak di indahkan, meraka akan membubarkan secara paksa.
Selaku penanggung jawab masa aksi, (Korlap) Risman Ciliu Selaku ketua SeOPMI HALTIM mengatakan bahwa di sebelum aksi demonstrasi berjalan sekitar 20 menit, ada satu pemuda yang telah mengancam lewat komunikasi (Via Tlpon) dengan narasi "kalau ngoni mo aksi, jangan aksi di dufa-dufa, kalu masih mo malawang, nanti ngoni lia sudah".
Setelah kami sudah berada di tempat masa aksi, demonstrasi berjalan hampir setengah jam, ada pemuda yang secara tiba-tiba menghampiri saya dan menanyakan nama saya serta dengan sadar beliau mengatakan Adik tertib deng pemuda pancasila to?? Selanjutnya beliau menyampaikan adik kanal abang Dengan inisial ( R )? Beliau Pengurus Pemuda Pancasila Provinsi, masa adik tara kanal.
Di kejadian ini kami menganggap bahwa ada upaya dari pihak Aneka Tambang ada upaya untuk membungkam hak-hak demokrasi dalam hal ini menyampaikan pendapat di muka umum, perlu diketahui pula, bahwa aksi demonstrasi yg kami lakukan telah mendapat izin dari pihak keamanan.
Selaku ketum SeOPMI Haltim, saya mengecam keras perlakuan Aneka Tambang dan Juga Pengurus Pemuda Pancasila yang kami duga terlibat dalam perlakuan pembungkaman ruang demokrasi layaknya premanisme kepada mahasiswa Halmahera Timur, selanjutnya kami akan mengkonsuldasikan kembali untuk menduduki Kantor Perwakilan Aneka Tambang (ANTAM) dan bagi siapa saja yang sengaja membatasi ruang gerak kami, maka dengan tegas selanjutnya kami akan melaporkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ke pihak kebijakan hukum (Pihak Kepolisian).
