Morotainews.com - Jakarta - Bau busuk yang menyengat tentang problem di Maluku Utara yaitu, berkaitan dengan dugaan praktek Kolusi, Korupsi & Nepotisme, hal ini suda 12 kali kami konsisten mengawal berbagai macam kasus di Provinsi Maluku Utara, Ucapnya Zul.
Dari mulai kasus:
1. 27 IUP Ilegal yang diduga dalang intelektualnya adalah Gubernur Maluku Utara "Sdr. ABDUL GANI KASUBA".
2. Skandal dugaan penyunatan anggaran Selekesi Tilawatil Qur'an (STQ), yang menggunakan anggaran Negara senilai 46 Miliar, diduga dikorup oleh sejumlah SKPD, yang mana diduga dalangya dari mulai, SALMIN JANIDI, JALALUDIN WUHA, AHMAD PURBAYA, ISTRI GUBERNUR MALUT.
3. Kasus Pembangunan Mesjid Halmahera Selatan yang menggunakan anggaran Senilai109 Miliar, mangkrak sejak jaman mantan Bupati Halmahera Selatan "MUHAMMAD KASUBA & Mantan Bupati Halmahera Selatan "BAHRAIN KASUBA" 2016, 2017, 2018, 2019, 2021.
Kami yang tergabung dalam FRONT PEMUDA MALUKU UTARA ANTI KORUPTOR (FREM-MUAK), akan tetap konsisten dalam melakukan demonstrasi sampai KPK berani mengusut secara tuntas, Ujarnya Zul.
Pada prinspNya kami mendesak KPK untuk melibas oknum KKN di Provinsi Maluku Utara, dan memberi dukungan penuh kepada KPK untuk memgkroscek seluruh hasil kekayaan para pejabat dari mulai, ABDUL GANI KASUBA GUB. MALUT. SALMIN JANIDI, AHMAD PURBAYA, JALALUDIN WUHA, & Dua Mantan Bupati Halmahera Selatan Yakni MUHAMMAD KASUBA serta BAHRAIN KASUBA, Tegasnya Zul.
Serukan pada Aktivis Pemuda dan Mahasiswa Maluku Utara Jakarta dan Seluruh Aktivis Pemuda, Mahasiswa Maluku Utara, suda saatnya kita harus bersatu, mengkonsolidasikan secara Nasional untuk melibas aktor koruptor dan para Badit-bandit mafia Izin Usaha Pertambangan di lingkup SKPD, Ucapnya Eza Makayoa.
Di Hari Rabu 16 Februari 2022, kami akan duduki Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) yang ke 13 kalinya, intinya kami Aktivis Maluku Utara jakarta akan menggelar aksi demonstrasi di setiap Hari Rabu, sampai semua pejabat yang kami sebutkan di panggil dan di periksa oleh KPK, Tutupnya Eza Makayoa.