Morotainews.com - Jakarta - Pada Sabtu, 05 Februari 2022 HIMA Sipil dan Arsitektur Univ. Bung Karno menyelenggarakan webinar dengan tema “Membangun jiwa wiarausaha yang berdikari dalam bidang kontruksi di era industri 5.0” yang di panitiai oleh mahasiwa teknik sipil & arsitektur ubk angkatan 2020 dan di pimpin oleh Cindy Fadhila Afitri (ketua Panitia) dan dihadiri 75 Peserta, Dajuga dihadiri Dekan Fakultas Teknik,Kaprodi Sipil&Arsitektur dan Ikatan Mahasiwa Teknik Sipil Indonesia cabang Jakarta dan kegiatan ini di buka oleh Dekan Fakutas Teknik UBK Ir. Dwi Arianti,M.SI
Menurut Cindy selaku ketua panitia webinar ini adalah salah satu untuk pengupgradean ilmu serta pengetahuan mahasiwa sipil dan arsitektur Univ. Bung Karno agar selalu siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang, masa yang akan datang pasti akan terasa lebih sulit jika kita sebagai mahasiswa tidak mempersiapkan senjata yang bernama ilmu serta pengetahuan untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang,dimana masa itu terjadi inovasi dan perubahan secara fundamental karena hadirnya teknologi digital dapat mengubah system yang terjadi secara gelobal. Dan kita akan kesulitan juga tidak dari sekarang menggali ilmu dan pengetahuan.
Dalam sambutanya Otnasus Zhuga selaku Ketua Himpunan Mahasiwa Sipil Webinar ini adalah bertujuan untuk membangunkan kesadaran mahasiswa khususnya mahasiswa teknik sipil dan arsitektur untuk bagaimana kita nanti dikemudian hari setelah menyelesaikan Studi Strata satu (S1) dapat menjadi wirausahawan yang dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Terlepas itu kita, kita sebagai masyarakat terdidik(mahasiwa) juga harus dapat mengendalikan system social dari kesenjangan antara masyarakat biasa dengan masyarakat mampu (secara ekonomi). Maka dari itu Mahasiswa Sipil serta Arsitektur UBK harus produksi kebahagiaan dan kesejahteraan dalam setiap karya yang dibuatnya (keadilan sosial).
Keadilan sosial juga tidak akan terwujud tanpa adanya adil dalam pembagian yang wajar dan kesamaan untuk mendapatkan kesempatan akses produksi (keadilan ekonomi). Dua hal ini saling berkaitan agar tercapainya kesejateraan di era serba cepat ini.
Dalam pemaparan Erita Oktasari,S.E.,M.M selaku pemateri Pemanfaatan teknologi harus bisa di gunakan untuk mengefisiensikan sistem kerja yang terjadi serta meningkatkan kualitas pekerjaan dalam sektor konstruksi.
Teknologi setidaknya harus bisa memberikan added value bagi industrinya sehingga produk konstruksi yang ada di Indonesia memiliki potensi nilai yang bisa bersaing tidak saja di tingkat regional tetapi juga global dan Bahwa teknologi adalah berupa tools, maka agar semua hal bisa berjalan secara simultan, tugas para pemegang tampuk pimpinan di sektor properti dan konstruksi bisa terus meningkatkan kompetensi SDM yang ada di lingkungannya.
Serta Leonardo Suryo selaku pemateri dua,juga memaparkan bahwa menjadi pengusaha dalam bidang kontruksi tidak cukup bermodal uang saja, menjadi pengusaha harus mempunyai ilmu pengetahuan yang mempuni serta mental yang kuat untuk menghadapi tantangan dalam berwirausaha kontruksi dan terakhir adalah keberuntungan. Ungkap pengusaha muda itu